Bismillahirrohamnirrohim.
Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang kerap kali terisi oleh cinta selain dari_NYA, yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia, yang terkadang melakukan segalanya bukan karena_NYA, lalu di ruang hatinya yang kelam merasa senang jika dilihat dan dipuji orang, entah di mana keikhlasannya. Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan karena perkara yang dilakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan, padahal ALLAH tidak pernah menanyakan hasil. DIA akan melihat kesungguhan dalam berproses.
Surat ini kutujukan pula untuk jiwaku serta jiwa
sahabat-sahabat tercintaku yang mulai lelah menapaki jalan_NYA ketika
seringkali mengeluh, merasa dibebani bahkan terpaksa untuk menjalankan tugas
yang sangat mulia. Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan yang
dirasakan oleh seorang hamba melainkan ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya.
Surat ini kutujukan untuk ruh-ku dan ruh sahabat-sahabat
tercintaku yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu, serta membiarkan
fitrahnya tertutup oleh maksiat yang dinikmati, lalu di manakah kejujuran
diletakkan? Dan kini terabailah sudah nurani yang bersih, saat ibadah hanyalah
sebagai rutin belaka, saat jasmani dan fikiran disibukkan oleh dunia, saat
wajah menampakkan kebahagiaan yang penuh kepalsuan. Coba lihat disana! Hatimu
menangis dan meranakah?
Surat ini kutujukan untuk diriku dan diri sahabat-sahabat
tercintaku yang sombong, yang terkadang bangga pada dirinya sendiri. Sungguh
tiada satupun yang membuat kita lebih di hadapan_NYA selain
ketakwaan. Padahal kita menyadari bahwa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati,
namun kita masih bergulat terus dengan kefanaan.
Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang mulai mati, saat tiada getar ketika asma ALLAH disebut, saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu saja, saat tiada rasa takut pada_NYA ketika maksiat dilakukan, dan tiada merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain.
Akhirnya surat ini kutujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya meskipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam. Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling, memberikan keindahan Islam yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dari_NYA.
"Ya ALLAH ... yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini pada agama_MU, pada taat kepada_MU dan dakwah di jalan_MU " ... Aamiin.
Salam Ukhuwah,
Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang kerap kali terisi oleh cinta selain dari_NYA, yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia, yang terkadang melakukan segalanya bukan karena_NYA, lalu di ruang hatinya yang kelam merasa senang jika dilihat dan dipuji orang, entah di mana keikhlasannya. Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan karena perkara yang dilakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan, padahal ALLAH tidak pernah menanyakan hasil. DIA akan melihat kesungguhan dalam berproses.
Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang mulai mati, saat tiada getar ketika asma ALLAH disebut, saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu saja, saat tiada rasa takut pada_NYA ketika maksiat dilakukan, dan tiada merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain.
Akhirnya surat ini kutujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya meskipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam. Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling, memberikan keindahan Islam yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dari_NYA.
"Ya ALLAH ... yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini pada agama_MU, pada taat kepada_MU dan dakwah di jalan_MU " ... Aamiin.
Salam Ukhuwah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar